Sejarawanharus bisa membuktikan bahwa yang dibawakan pada masa kini dapat dilacak eksistensinya di masa lalu. Tidak terikat pada fakta sejarah sepenuhnya, terutama bagi mengenai apa, siapa, kapan dan di mana, tidak butuh bukti atau saksi seperti teks sejarah. 5. Sejarawan terikat pada fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana Faktafakta apa saja yang disampaikan penulis dalam persuatif di atas? Pertanyaan. Bacalah teks persuatif di bawah ini dengan cermat! Bahaya Rokok Rokok atau sigaret adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau kering yang telah Bersifatilmiah,artinya adalah bahwa karya tulis tersebut menyajikan suatu deskripsi, gagasan, argumentasi, atau pemecahan terhadap suatu masalah yang didasarkan pada fakta atau data (berbagai bukti empiris) dan teori-teori yang telah diakui kesbenarannya. 2.3 Ciri-ciri tulisan ilmiah a. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan atau kebenaranatau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut: a. Kejelasan masalah: tidak ada Dataapa saja yang disajikan dalam reporting Netmonk Prime? Terdapat dua jenis reporting yang disediakan Netmonk Prime, yaitu Device Reporting dan Interface Reporting.Device Reporting menyajikan rangkuman terkait perangkat yang dimonitor selama periode tertentu, seperti availability perangkat, penggunaan link/port/interface, serta penggunaan CPU, RAM, dan Storage. Sisiunik ini berangkat dari fakta yang pernah terjadi dan dirasakan oleh mereka yang mendalami pekerjaan tersebut. Begitupun dengan pekerjaan penulis, ada beberapa fakta menarik bagi orang yang hobi menulis. apa yang terjadi, siapa saja orang di sekelilingnya, dan benda apa yang berada di dekatnya, bahkan hingga aroma penciuman serta Terjemahanfrasa DISAJIKAN SEBAGAI FAKTA dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "DISAJIKAN SEBAGAI FAKTA" dalam kalimat dengan terjemahannya: Ada banyak contoh pendapat yang disajikan sebagai fakta . vaDB. ilustrasi Tata Cara Penulisan Teks Berita Sebaiknya yang Baik. sumber kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan berita tentang berbagai macam peristiwa yang sedang hangat terjadi. Pada masa sekarang, berita dapat kita akses dari mana saja, selain dari koran dan televisi, kita juga dapat mengakses berita aktual dari media digital. Meskipun diakses dari media yang berbeda-beda, berita tetaplah harus menyajikan fakta yang aktual serta memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku. Apa saja yang harus dipenuhi dalam penulisan teks berita yang baik? Mari kita simak penjelasan berikut mengenai berita di bawah ini dirangkum dari buku Menulis Berita di Media Massa oleh Inung Cahya S. Pengertian BeritaSebelum masuk pada penulisan berita, kita pahami terlebih dahulu pengertian berita. Berita berasal dari bahasa Sansekerta vrit yang berarti ada atau terjadi. Selanjutnya dalam bahasa kata tersebut diserat menjadi vritta atau berita. Mitchel V. Charnley mengemukakan definisi berita sebagai laporan terhangat tentang fakta yang menarik dan penting bagi khalayak. Berita sangat erat kaitannya dengan informasi dan kebutuhan orang banyak. Kapan pun dan di mana pun kita selalu membutuhkan beirta. Kebutuhan akan berita intuk saat ini dan waktu yang akan datang berbeda, untuk itu berita harus bersifat aktual dan faktual. Aktual artinya bersifat kekinian atau terbaru sedangkan faktual berarti berdasarkan kenyataan. Berita harus bersifat objektif, artinya tanpa dipengaruhi emosi atau pendapat pribadi orang yang menulis BeritaSebuah informasi dapat dijadikan berita jika memenuhi unsur-unsur yang dikenal sebagai 5W+1H, yaitu sebagai berikutWhat pernyataan yang menjawab pertanyaan apaWho keterangan tentang orang-orang yang terlibat dalam suatu peristiwaWhen menyebutkan waktu kejadian peristiwa berlangsungWhere deskripsi lengkap tempat kejadian suatu peristiwaWhy alasan atau latar belakang peristiwa terjadiHow dapat menjelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan akibat yang ditimbulkanTata Cara Menulis Berita yang BaikDalam menulis berita sebaiknya perlu diperhatikan hal-hal penting seperti berikut ini, yaituInformasi adalah unsur utama dalam menyusun berita. Tanpa informasi seorang wartawan tidak akan dapat menulis berita. Informasi yang tidak lengkap akan membuat wartawan kesulitan ketika menyusun berita. jadi harus diperhatikan kelengkapan informasi yang akan ditulis, kalau perlu double check informasiArtinya berita harus memiliki informasi penting atau memiliki dampak untuk pembaca. Contohnya, seorang wartawan melaporkan berita tentang virus COVID-19 atau tentang vaksin. Pelaporan berita tersebut dapat memberikan informasi yang penting dan bermanfaat bagi pembaca dan masyarakatBerita yang baik biasanya fokus pada tema. Penulis berita atau wartawan harus memfokuskan isi berita dengan tema atau peristiwa yang terjadi di lapanganTulisan yang efektif adalah tulisan yang dapat meletakkan informasi pada perspektif yang tepat. Tujuannya agar pembaca mengetahui dari mana kisah berawal, ke mana arah berita dan seberapa jauh dampaknyaTulisan jurnalistik memiliki karakter yang berbeda dengan tulisan sastra atau ilmiah. Tulisan yang disajikan dalam jurnalistik berupaya mengenalkan pembaca kepada orang-orang yang menggerakkan suatu peristiwa atau menghadirkan orang-orang yang terpengaruh pada gagasan peristiwa tersebut. Oleh karena itu tulisan jurnalistik harus disajikan dengan karakter yang berbeda dengan tulisan-tulisan ilmiah, sastra atau fiksiPenulis berita dapat menyisipkan sense of place agar tulisan menjadi lebih hidup dan pembaca dapat merasakan suasana yang terjadi di lokasi. Seperti suasana jalannya pertandingan Olimpiade Tokyo 2020. Penulis harus menuliskan kejadian dengan detail sehingga menimbulkan kesan yag akan mudah diingat jika penulis dapat menciptakan ilusi bahwa penulis sedang bertutur secara langsung pada pembaca. Oleh karena itu, dalam penulisan berita perlu menyertakan kalimat aktif atau menyertakan kutipan percakapan dari orang-orang yang terlibat dalam sebuah dapat menyisipkan anekdot, dialog pendek, dan deskripsi untuk mengubah irama isi berita dan membuat tulisan lebih hidup. Misal, anekdot tentang hal-hal yang menarik atau mengesankan tentang tokoh-tokoh terkenal. Meskipun demikian, anekdot harus tetap berhubungan dengan kejadian yang sedang penjelasan mengenai berita, unsur, tata cara dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis berita, semoga informasi ini bermanfaat.IND - Sebuah artikel biasanya akan memuat fakta dan opini. Tujuannya untuk mempengaruhi, meyakinkan, mendidik, sampai menghibur pembaca. Kendati demikian, para pembaca harus bisa membedakan antara opini dan fakta, sehingga bisa memastikan kalau informasi yang ia dapatkan bersifat valid. Melansir Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII Kemdikbud 2020, fakta didefinisikan sebagai kenyataan atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Fakta akan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa. Fakta memiliki tingkat kepercayaan tinggi karena informasi yang disajikan memang benar-benar dapat dibagi menjadi dua macam, yakni fakta umum dan fakta khusus. Fakta umum adalah kalimat fakta yang kebenarannya berlaku selamanya, seperti fakta air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Sementara fakta khusus merujuk pada kebenaran yang sifatnya sementara atau pada kurun waktu tertentu. Sementara opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap suatu hal. Opini sering dipakai untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Karena berupa buah pikiran seseorang, maka opini setiap orang sangat mungkin juga dibagi menjadi dua, yakni opini perorangan dan opini umum. Opini perorangan atau individu adalah opini yang pendapatnya disampaikan satu orang tertentu. Sedangkan opini umum yaitu opini yang gagasannya diajukan banyak orang atau semua orang. Perbedaan fakta dan opiniFakta dan opini dalam sebuah tulisan, dapat dikenali dari ciri-ciri pada kalimatnya. Ciri kalimat fakta sebagai berikut Informasinya dapat dibuktikan kebenarannya; Berisi data-data bersifat kuantitatif angka dan kualitatif pernyataan; Memiliki data akurat meliputi waktu, tanggal, tempat dan peristiwa; Dikumpulkan dari narasumber terpercaya; Sifatnya objektif, yaitu data yang sebenarnya dan bukan dibuat-buat, dilengkapi pula dengan gambar objek; Umumnya bisa menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H; Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi; Informasi dari kejadian yang sebenarnya; Pengungkapan fakta cenderung deskriptif dan apa adanya; Penalaran fakta cenderung induktif. Sementara itu, menurut laman Itjen Kemendikbud, kalimat opini memiliki ciri-ciri sebagai berikut Benar tidaknya opini dipengaruhi data pendukung atau konteksnya; Sifatnya subjektif atau bergantung pada kepentingan tertentu dan biasanya disertai dengan pendapat, saran, dan uraian penjelasan; Tidak berasal dari narasumber; Memiliki isi berupa pendapat tentang peristiwa yang terjadi; Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi di kemudian hari; Hasil pikiran atau pendapat seseorang atau kelompok; Informasi yang disampaikan belum memiliki pembuktian; Umumnya ditandai dengan penggunaan kata-kata bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya; Opini cenderung diungkapkan secara argumentatif dan persuasif; Penalaran opini cenderung menggunakan pendekatan deduktif. Baca juga Contoh-Contoh Kalimat Efektif dalam Bahasa Indonesia dan Syaratnya Apa Itu Kalimat Deklaratif, Imperatif, Interogatif & Perbedaannya? Cara Menulis Angka Satuan Ukuran Berat, Panjang & Luas Sesuai PUEBI - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Alexander Haryanto source PexelsKarya ilmiah merupakan artikel yang memberikan fakta-fakta yang dibuat dan ditulis denganmenggunakan metodologi penulisan yang teratur dan benar. Selain itu laporan ilmiah juga dapatdiartikan sebagai bentuk tulisan yang merupakan laporan-laporan mengenai sebuah penelitian ataupunsebuah kajian yang disajikan dalam bentuk tulisan yang teratur dan pada karya ilmiah menggunakan bahasa yang formal dan juga menggunakan kata-kata teknisdan didukung dengan fakta-fakta yang ada. Berikut ini adalah cara jitu dalam menulis laporan ilmiah yang baik dan benar, yaitu dengan aturan dan urutan bab yang sesuai seperti berikut ArtikelJudul karya ilmiah sebaiknya tidak terlalu panjang dan memiliki makna yang jelas. Judul sebaiknya tidaklebih dari 12 kata dan juga dalam penulisannya harus memperhatikan EYD dengan huruf yang tebal danterletak pada bagian tengah halaman PenulisKarya ilmiah juga harus mencantumkan nama penulisnya. Pada umumnya nama dapat diletakkan padabagian depan halaman, pada bagian dibawah judul. Nama penulis atau sekelompok penulis karya ilmiahtersebut merupakan bagian yang memberikan identitas diri penulis dalam karya ilmiah dibuat untuk menggambarkan apa yang nantinya akan dibaca dan dipahami oleh para umumnya abstrak menceritakan tentang latar belakang penelitian tersebut dilakukan, apa yangmenjadi tujuan penelitian dan juga metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ditulis dengan bahasa yang lugas dan tidak bertele-tele dan hanya menjelaskan kalimat-kalimatutama serta poin-poin penting yang ada pada karya ilmiah bagian awal ini, yang disebut sebagai pendahuluan, penulis karya ilmiah akan menyampaikanfakta-fakta dan berbagai informasi serta masalah yang menjadi sebab utama penelitian tersebutdilaksanakan dan karya ilmiah tersebut diterbitkan. Selanjutnya tulisan karya ilmiah pada bagianpendahuluan juga mencantumkan teori-teori sebagai dasar yang digunakan dalam menyelesaikanmasalah tersebut secara PenelitianPada bagian ini penulis akan menjelaskan metode penelitian apa yang digunakan oleh penulis dalampenelitian ilmiah yang dia lakukan beserta cara penulis melakukan analisis serta pengolahan data yangdia peroleh selama penelitian PenelitianPada bab ini akan mencantumkan hasil penelitian ilmiah yang dilakukan. Bab ini berisi tentang informasi-informasi hasil pengambilan data. Data tersebut pada umumnya disajikan dengan ringkas dalam bentuk teks, tabel maupun gambar. Dalam penyajian hasil penelitian ilmiah, penulis hanya perlu menyajikandata yang dia peroleh secara apa adanya, tanpa ada tambahan interpretasi atau pendapat dari bagian ini, penulis akan menuliskan tentang pembahasan yang dapat menjelaskan akan masalahyang hendak diselesaikan melalui penelitian yang dia buat. Pada bagian pembahasan, data yangdiperoleh disajikan dengan berbagai informasi seperti analisis, sudut pandang dan bisa juga kritikan dari penulis karya ilmiah dan SaranSetelah bab pembahasan maka penulis akan memberikan kesimpulan atas hasil penelitian ilmiah yangdia lakukan. Bab kesimpulan ini juga menjadi jawaban atas penelitian ilmiah yang itu penulis juga sering memberikan saran-saran yang dapat digunakan oleh para pembaca yangingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah PustakaDalam sebuah karya ilmiah, daftar pustaka merupakan suatu bagian yang wajib untuk bagian ini akan terlihat buku dan jurnal apa saja yang menjadi referensi dari penulis. Hal inidisebabkan penulisan karya ilmiah harus merujuk pada tulisan-tulisan ilmiah yang telah kamu ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang jalur apa saja yang sedang dibuka dan beasiswa di Institut Teknologi Telkom Surabaya, kamu bisa melihat informasi lebih lanjut di website Tepat Untuk Wujudkan ImpianMasih ada kesempatan ikut seleksi Gelombang 3Amankan kursi kuliahmu di Kampus Telkom! Kuota semakin menipis. ANALISIS PENGGUNAAN TATA BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH STUDI KASUS ARTIKEL ILMIAH Retno Asihanti Setiorini 1. Pendahuluan Latar Belakang Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan penuturnya. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan pemakaianya ini disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa Indonesia dikenal berbagai macam ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing, seperti ragam formal-semi; formal-nonformal; ujaran-tulisan; jurnalistik; iklan; populer dan ilmiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 dijelaskan bahwa ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat kaidah ilmu pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan ini terlihat pula dalam penggunaan bahasanya. Ragam bahasa yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa dalam dunia pendidikan. Karena penutur ragam bahasa ini adalah orang yang berpendidikan, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dipelajari di sekolah/institusi pendidikan. Ragam bahasa ini dikenal pula dengan istilah ragam bahasa baku/standar. Menurut Hasan Alwi dkk. 2003 13-14, ragam bahasa ini memiliki dua ciri, yaitu kemantapan dinamis dan kecendekiaan. Kemantapan dinamis berarti aturan dalam ragam bahasa ini telah berlaku dengan mantap, tetapi bahasa ini tetap terbuka terhadap perubahan terutama dalam kosakata dan-istilah. Ciri kecendekiaan terlihat dalam penataan penggunaan bahasa secara teratur, logis, dan masuk akal. Ragam bahasa ini bersifat kaku dan terikat pada aturan-aturan bahasa yang berlaku. Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam penggunaan ragam bahasa ilmiah. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa lndonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu, kaidah ejaan bahasa lndonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan sesuai dengan ragam bahasanya, aturan-aturan ini mengikat penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah terbagi menjadi enam jenis, yaitu skripsi, tesis, disertasi tugas akhir dalam pendidikan tinggi; laporan penelitian; makalah seminar; artikel ilmiah; makalah; dan laporan eksekutif. Pembahasan karya tulis ilmiah dalam tulisan ini akan difokuskan pada artikel ilmiah. Pemilihan ini dilakukan dengan dasar pemikiran artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal/majalah ilmiah. Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan. Rumusan Masalah Penggunaan bahasa ilmiah diikuti dengan tuntutan mengikuti kaidah tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang baku. Namun, ada pula penulis artikel Ilmiah yang menggunakan susunan kalimat kurang baku. Ada dua rumusan masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini. Rumusan masalah tersebut adalah bagaimana ciri penggunaan bahasa ilmiah yang baik? Bagaimana implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia pada artikel ilmiah? Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan dalam penulisan ini adalah mendeskripsikan ciri-ciri bahasa ilmiah dalam karya tulis ilmiah, khususnya artikel ilmiah, serta melihat implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah. Tulisan ini diharapkan dapat membantu memberi gambaran mengeriai bahasa ilmiah. Analisis ini dapat digunakan sebagai acuan para penulis artikel untuk menulis dengan menggunakan tata bahasa yang baku. Metode Analisis penggunaan tata bahasa dalam artikei ilmiah pada tulisan ini dilakukan dengan analisis pustaka dan observasi terhadap penggunaan bahasa dalam majalah-majalah ilmiah. Sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan bahasa ilmiah, digunakan kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia, yaitu Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. lmplementasi penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah dilihat secara acak dalam beberapa artikel ilmiah berbahasa Indonesia. Pembahasan mengenai penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah ini dibagi dalam tujuh bagian. Bagian pertama, pendahuluan, menjelaskan dasar pemikiran tulisan ini secara sederhana. Bagian-bagian selanjutnya, menjelaskan penggunaan ragam bahasa ilmiah tersebut secara spesifik yaitu format penulisan, pilihan kata, kalimat efektif, kesatuan wacana, dan pedoman penulisan ejaan. Sebagai penutup, disajikan pula simpulan singkat. 2. Hasil Pembahasan Format Penulisan Artikel ilmiah merupakan tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Setiap jurnal memiliki syarat penyajian tulisan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, unsur-unsur tulisan yang biasa dapat ditemui adalah abstrak, kata kunci, pendahuluan latar belakang, tujuan, masalah penelitian, dan metode penelitian, batang tubuh hasil dan pembahasan penelitian, dan simpulan. Karena keterbatasan tempat dalam jurnal ilmiah, pembatasan jumlah halaman dalam artikel ilmiah berlaku ketat. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-beda. Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran tulisan maupun ujaran terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang utuh. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-beda. Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran tulisan maupun ujaran terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu kepaduan yang utuh. Secara tradisional, bidang ilmu dibagi menjadi ilmu alam dan sosial. "Jika diperhatikan, ada perbedaan format penulisan pada karya tulis ilmiah dua bidang ilmu ini. Ilmu alam menggunakan alam sebagai objek penelitiannya. Dalam penulisan karya tulis ilmiah bidang ilmu alam, langkah-langkah penelitian dicantumkan secara terperinci sehingga keteraturan/urutan penulisan terlihat secara eksplisit. Berbeda dengan ilmu alam, ilmu sosial menggunakan perilaku manusia sebagai objek penelitiannya. Oleh karena itu, dalam karya tulis ilmiah bidang sosial, pembahasan penelitian disajikan dalam bentuk penggambaran deskriptif. Pilihan Kata Diksi Pilihan kata atau diksi dalam sebuah karya tulis ilmiah akan memengaruhi kesan dan makna yang ditimbulkan. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam artikel ilmiah. Pemilihan kata dalam satu ragam bahasa berkaitan dengan ketepatan pemilihan kata dan kesesuaian pemilihan kata. Menurut Gorys Keraf 2005 87, ketepatan pemilihan kata berkaitan dengan menggunakan kata secara tepat yang berarti menggunakan kata sesuai dengan makna yang ingin dicapai. Sementara itu, kesesuaian pemilihan kata berkaitan dengan suasana dan lingkungan berbahasa. Dalam artikel ilmiah, suasana dan lingkungan bahasa yang digunakan adalah formal dengan bahasa standar/baku. Dalam makalah ini, dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian pemilihan kata dalam artikel ilmiah, yaitu sebagai berikut. Sinonim Perhatikan contoh berikut. mengemukakan-mengatakan-menyuarakan. Ia mengemukakan pendapatnya Ia mengatakan pendapatnya Ia menyuarakan pendapatnya Untuk menghindari kebosanan karena menggunakan kata yang itu-itu saja, dapat dipilih sinonim yang penggunaannya tepat sesuai dengan konteks. Kata umum-kata khusus Kendaraan-Kendaraan bermotor-Kendaraan bermotor umum-Angkot Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan bermotor dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan kendaraan umum dianggap berhasil. Penelitian terhadap gas yang dihasilkan angkot dianggap berhasil. Setiap kata yang digunakan pada kalimat-kalimat di atas, semakin lama semakin khusus. Hal ini terlihat dari semakin khusus sempit makna yang digunakan pada kata-kata di atas sesuai urutannya. Kata yang semakin sempit tujuannya itulah yang disebut dengan kata khusus. Kata indria Kata indria merupakan kata yang menunjukkan perasaan/pengalaman dengan pancaindra, seperti panas, manis, keras, apak, desing, dan mengilat. Penggunaan kata-kata indria ini dapat saling tumpang tindih. Gejala seperti ini disebut dengan sinestesia. Perhatikan contoh berikut. Ibu membuat teh manis. Gadis itu manis sekali. Kelangsungan pilihan kata Kelangsungan pilihan kata berkaitan kata demi kata yang dipilih sehingga dapat menyampaikan gagasan secara tepat, efektif, dan efisien. Hal ini menyangkut penghamburan kata, ambiguitas makna, kesalahan ejaan, dan sebagainya. Perhatikan contoh-contoh berikut. lstilah dan jargon lstilah adalah kata atau gabungan kata yang secara cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu tertentu. Sementara itu, jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya Keraf, 2005 107. Antara istilah dan jargon, terdapat ketumpangtindihan makna. Pada dasarnya, jargon merupakan bahasa atau kata yang khusus sekali. Kata populer dan ilmiah Kata populer adalah kata yang lazim digunakan oleh masyarakat luas dalam kegiatan sehari-hari. Kata ini tentu berbeda dengan kata ilmiah yang merujuk pada bahasa ilmiah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut. orang sakit-pasien kata populer-kata ilmiah pecahan-fraksi kata populer-kata ilmiah kolot-konservatif kata populer-kata ilmiah Kata slang Kata slang adalah kata yang digunakan pada ragam percakapan yang khas. Misalnya, bahasa gaul. Bahasa seperti ini tidak bisa digunakan dalam karya tulis ilmiah karena merupakan bahasa nonstandar. Idiom Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau gramatikal dengan bertumpu pada makna-makna yang membentuknya Keraf, 2005109. Contohnya, makan garam, banting tulang. Selain itu, dalam menulis karya tulis ilmiah perhatikan pula penggunaan kata depan yang dilekatkan secara idiomatis pada kata kerja tertentu, seperti berbahaya bagi, selaras dengan, terdiri atas. Kalimat efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya dengan baik sehingga pendengar/pembaca akan menangkap gagasan di balik kalimat tersebut dengan tepat. Karena tujuan seseorang menulis adalah mengomunikasikan gagasan yang dimilikinya, kalimat efektif merupakan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kegiatan menulis, populer maupun ilmiah, laporan maupun artikel, kalimat yang digunakan berupa kalimat efektif. Menurut Gorys Keraf 1993, syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut Kesatuan Gagasan Kesatuan gagasan mengacu pada bagaimana perilaku fungsi-fungsi kalimat dalam satu kalimat. Syarat utama untuk membentuk sebuah kalimat lengkap adalah adanya fungsi subjek dan predikat. Jika dirasa perlu, fungsi-fungsi ini dapat ditambahkan dan diperluas dengan fungsi lainnya. Contoh Karena asam amino ini merupakan faktor pembatas pada pakan nabati. Kata karena merupakan konjungsi yang menunjukkan hubungan alasan/sebab. Konjungsi ini berfungsi menghubungkan anak kalimat alasan/sebab dengan induk kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Pada kalimat di atas, penyebab induk kalimat tidak tampak. Koherensi yang baik dan kompak Koherensi yang baik dan kompak mengacu pada hubungan antarunsur pembentuk kalimat. Dalam hal ini, urutan kata menjadi hal yang perlu diperhatikan. Perhatikan contoh berikut Tes tersebut dibuat oleh guru bidang studi yang berjumlah 25 item. Tes yang berjumlah 25 item tersebut dibuat oleh guru bidang studi. Penekanan Dalam sebuah kalimat, umumnya terdapat satu hal/topik yang ingin ditekankan. Melalui beberapa cara, penekanan tersebut akan terasa nyata. Coba perhatikan contoh berikut ini Beberapa daerah sudah mencapai TFR kurang dari dua dan angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi. TFR kurang dari dua dan angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi sudah dicapai beberapa daerah. Beberapa daerah pun sudah mencapai kurang dari dua angka prevelensi kontrasepsi yang cukup tinggi. Dari contoh di atas, terlihat cara untuk memberi penekanan adalah meletakkan topik di awal kalimat atau menggunakan partikel penekan pun. Selain cara di atas, dapat pula digunakan pertentangan atau repetisi pengulangan. Variasi Untuk menghindari kebosanan karena menggunakan kata atau pola kalimat yang itu-itu saja, digunakan variasi. Dalam kosakata, variasi berkaitan erat dengan sinonim. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali pembahasan mengenai pilihan kata sinonim. Paralelisme Paralelisme menekankan pada penggunaan jenis dan pola yang sama dalam kalimat. Fungsi-fungsi dalam satu kalimat terbentuk dari pola yang sama. Misalnya, jika dalam sebuah kalimat terdapat predikat lebih dari satu, imbuhan dalam predikat-predikat tersebut sama. Perhatikan kalimat-kalimat berikut. Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses metabolisme dan dapat digunakan untuk mencegah infeksi. Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses metabolisme dan mencegah infeksi Penalaran atau logika Salah satu ciri bahasa ilmiah adalah logis. Hal ini berarti pernyataan dalam kalimat yang digunakan dalam karya tulis ilmiah sesuai dengan logika. Perhatikan contoh berikut. Secara umum, pendekatan kultural lebih optimis daripada kedua pendekatan sebelumnya... Pertanyaan yang muncul dari kalimat di atas adalah, siapa yang merasa lebih optimis? Apakah mungkin, sebuah pendekatan dalam hal ini pendekatan kultural dapat merasakan optimisme? Perasaan optimis tentunya dapat dirasakan oleh manusia, bukan pendekatan. Paragraf Dalam buku Komposisi Keraf, 199762-66 dikatakan bahwa paragraf merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf merupakan perluasan pikiran dari kalimat. Pembagian paragraf berdasarkan fungsinya dalam satu karangan akan mempermudah pembaca memahami struktur karangan. Sebuah karangan yang dalam studi kasus ini berupa artikel ilmiah minimal terdiri atas tiga pembagian, yaitu pendahuluuan, isi, penutup. Hal ini berlaku pula dalam penulisan paragraf. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat pembuka, isi, dan penutup. Oleh karena itu, sebuah paragraf yang standar minimal terdiri atas tiga kalimat. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat yang menunjukkan gagasan utamanya. Kalimat tersebut disebut kalimat topik. Dari kalimat topik inilah sebuah paragraf kemudian dikembangkan. Dalam mengembangkan satu kalimat topik menjadi paragraf, perlu ppula diperhatikan masalah urutan yang logis dan kepaduan bahasa. Kepaduan bahasa ini akan terlihat dari penggunaan kata-kata yang merujuk pada bagian sebelumnya sehingga topik yang dibahas dalam sebuah paragraf tidak meluas tak terarah. Pedoman Penulisan Dalam setiap bahasa, terdapat pedoman penulisan yang perlu diperhatikan. Pedoman ini dibuat untuk mempermudah penggunaan dan pemahaman terhadap suatu bahasa. Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua panduan yang dijadikan acuan, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. KBBI merupakan pedoman mengenai tata cara penulisan dan makna kata. Hal ini berbeda dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang berisi aturan-aturan mengenai pungtuasi tanda baca. Pedoman penulisan yang terdapat dalam KBBI dan Ejaan Bahasa Indonesia bersifat mengikat penggunanya. Makalah ini tidak akan membahas aturan dalam kedua pedoman tersebut satu per satu. Apabila dibutuhkan, seorang peneliti/penulis tidak perlu merasa ragu atau malu untuk membuka-buka kembali keedua pedoman ini. Hal yang akan dibahas dalam makalah ini hanyalah aturan-aturan yang bersifat khusus. Setiap bidang ilmu mempunyai kekhasan dalam tata cara penulisan. Ada aturan-aturan khusus yang berlaku mengikat penggunanya. Berikut ini beberapa aturan khusus kebidangan. Penggunaan istilah asing Dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia telah dijelaskan bahwa huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kata atau ungkapan asing dalam artikel ataupun karya tulis lainnya diperbolehkan. Namun, apabila kata atau ungkapan yang digunakan tersebut belum banyak digunakan, ada baiknya diberikan penjelasan. Dengan begitu, pembaca tidak bingung. Perhatikan contoh berikut. Pengambilan keputusan strategik sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai value atau harapan expectation. Investasi pembiayaan Lambang Ada banyak karya tulis yang menggunakan satuan. Mien A. Rifai 1995 menyatakan, "Satuan dasar yang dianut secara universal memakai Satuan Sistem Internasional biasa disingkat SI dari System International D'unites." Misalnya, kilogram—kg → 5 kg; meter—m → 10 m; ampere—A → 2 A Penulisan satuan tidak diawali dengan huruf kapital. Namun, jika satuan tersebut diambil dari nama orang, penulisan dalam bentuk singkatnya menggunakan huruf kapital. Penulisan satuan dalam bentuk singkat tidak menggunakan titik. Sama seperti satuan dasar, penulisan satuan mata uang tidak diawali dengan huruf kapital. Namun, penulisan satuan mata uang dalam bentuk singkat, menggunakan lambang dan huruf kapital. Perhatikan contoh berikut. rupiah → dolar Amerika → US$ 25 yen → Y25 Penulisan nama latin Dalam bidang keilmuan tertentu, penggunaan nama Latin tidak bisa dihindarkan. Penggunaan nama Latin akan menjelaskan spesies makhluk hidup secara spesifik. Lalu, bagaimanakah cara penulisannya? Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia 2016 disebutkan, "Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang." Namun, bagaimana dengan unsur-unsur nama hewan atau tumbuhan? Selain itu, disebutkan pula, "Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya." Penjelasan lebih lanjut mengenai penulisan nama Latin ini dijelaskan Mien. A Rifai 199514, huruf miring digunakan pada nama ilmiah, marga, jenis, anak jenis, varietas, dan forma makhluk. Akan tetapi, nama ilmiah takson di atas tingkat marga tidak diitulis dengan huruf miring. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut Oryza sativa Linnaeus Oryza sativa Linn. Oryza sativa merupakan nama Latin untuk padi. Sebagaimana dijelaskan pada EBI, penulisan nama diawali dengan huruf kapital. Oleh karena itu, huruf O pada Oryza ditulis kapital. Namun, berbeda dengan tata cara penulisan nama orang, huruf kapital hanya dipakai pada huruf pertama kata pertama. Jadi, huruf s pada kata sativa tidak kapital. Huruf L pada kata Linnaeus Linn. mengacu pada nama orang penemu. Oleh karena itu, tidak ditulis dengan huruf miring. Antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris Bahasa Inggris diakui sebagai bahasa internasional. Begitu pula dalam karya tulis ilmiah. Agar dapat memublikasikan hasil penelitiannya pada masyarakat luas dalam hal ini masyarakat internasional, ada banyak peneliti yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam karya tulis ilmiahnya. Jika karya tulis ilmiah menggunakan bahasa pengantar Inggris atau bahasa asing lainnya, pedoman dan aturan yang digunakan sesuai dengan bahasa yang digunakan. Jadi, jika bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris, pedoman dan aturan yang digunakan adalah pedoman dan aturan bahasa Inggris. Oleh karena itu, penggunaan bahasa di luar bahasa Indonesia bahasa Inggris atau Latin ditulis dalam cetak miring. 3. Simpulan Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah atau disebut juga bahasa standar baku. Sebagai salah satu jenis dari karya tulis ilmiah, artikel ilmiah pun ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahasa standar ini adalah bahasa yang dipelajari dalam institusi pendidikan. Sebagai bahasa standar, ada aturan-aturan tata bahasa dan pedoman ejaan yang perlu diikuti. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan pedoman penulisan. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dalam artikel ilmiah masih dapat ditemui penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan standar aturan berbahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai tersebut dapat ditemukan berupa ketidaktepatan dalam penggunaan/penyusunan kata, kalimat, paragraf, dan pedoman penulisan. Daftar Pustaka Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Keraf, Gorys. 1997. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende—Flores Penerbit Nusa Indah. Keraf, Gorys. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 1989. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Diknas RI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta Kemdikbud. Rifai, Mien A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Utorodewo, Felicia N. 2003. "Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah". Utorodewo, Felicia N. 2003. Bahasa Jurnalistik dalam seminar Sejarah Bahasa Melayu/Bahasa Indonesia dalam Jurnalistik. Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Jakarta, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Sumber Sosiologi Info - Berikut ini adalah pembahasan soal Apa Saja Fakta Fakta yang Disajikan dalam Tulisan Tersebut ?.Inilah penjelasan Kunci Jawaban Tugas Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 89 Kado Tahun Baru 2014 dari simak pembahasan dan penjelasan kunci jawaban alternatif soal tugas Bahasa Indonesia pada halaman 89 tersebut di bawah ini. Dilansir dari buku pelajaran Bahasa Indonesia edisi revisi 2018 untuk kelas XII SMA, MA, SMK, MAK. Dengan penyelia penerbitan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Pada kesempatan pembahasan soal tugas dan materi pembelajaran kali ini. Adik adik akan memahami materi di BAB 3. Dimana pembahasan materi pembelajaran kali ini di BAB 3 Memahami Isu Terkini Lewat Editorial. Adik adik pasti sudah tidak asing lagi dengan kata editorial. Apa itu editorial ? Editorial adalah merupakan salah satu rubrik yang ada di media massa cetak seperti koran, majalah, atau buletin. Editorial biasanya menjadi sebuah cara untuk merespon suatu isu ataupun permasalahan dan memberikan tawaran solusi di akhir teks. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang Bagian A. Mengientifikasi Informasi Penting dalam Teks Editorial. Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan mampu untuk 1. Mengidentifikasi isi teks editorial dan2. Membedakan fakta dan opini dalam teks editorialAdik adik perlu ketahui bahwa teks editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan pandangan suatu peristiwa berita aktual sedang menjadi sorotan, fenomenal, dan kontroversial menimbulkan perbedaan pendapat. Teks editorial juga disebut tajuk rencana. Teks editorial dapat diasumsikan sebagai sikap institusi media massa terhadap peristiwa yang kesempatan kali ini kita akan membahas bagian kegiatan 1 mengidentifikasi isi teks adik adik memahami materi pembelajaran di atas, apa saja yang dipelajari dan simak soal tugas di bawah ini dengan seksama, jawab dulu semampunya soal tersebut. Barulah nantinya adik adik yang sudah dibuat dengan jawaban alternatif yang disajikan berikut di bawah ini ya. Tugas Bacalah kembali teks berita yang berjudul "Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina" Kemudian, kerjakan tugas tugas berikut ini. Apa Saja Fakta Fakta yang Disajikan dalam Tulisan Tersebut ? Kunci Jawaban Tugas Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 89Berikut soal tugas dan jawabannya yaitu Soal Tugas Apa Saja Fakta Fakta yang Disajikan dalam Tulisan Tersebut ? Jawabannya Harga tabung elpiji 12 kg lebih dari 50 persen, pertamina memutuskan secara sepihak, merugi 22 triliun selama 6 itulah jawaban alternatif dari soal pertanyaan di atas ya adik adik, semoga dapat membantu dalam proses pembahasan tentang soal Apa Saja Fakta Fakta yang Disajikan dalam Tulisan Tersebut ?.Itulah Kunci Jawaban Tugas Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 89, Kado Tahun Baru 2014 dari dari buku pelajaran Bahasa Indonesia edisi revisi 2018 untuk kelas XII SMA, MA, SMK, MAK. Dengan penyelia penerbitan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Pada kesempatan pembahasan soal tugas dan materi pembelajaran kali ini. Adik adik akan memahami materi di BAB 1. Kunci jawaban alternatif di atas tidaklah menjadi jawaban mutlak benar 100 persen2. Silahkan adik adik mengeksplorasi jawaban relevan lannya sesuai dengan soal tugas Jawab dan kerjakanlah terlebih dahulu semampunya soal tugas tersebut, nantinya baru bandingkan jawaban adik adik dengan referensi di atas.

apa saja fakta fakta yang disajikan dalam tulisan tersebut