Senipatung sangat mudah diketahui, maka ciri-ciri sederhana saja bisa membantu kamu untuk mengetahui bahwa karya tersebut merupakan salah satu seni patung. Berikut ini beberapa apa ciri-ciri seni patung. Patung memiliki dimensi tiga yang terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi. Ini berbeda dengan seni dua dimensi seperti lukisan atau gambar. Senirupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran atau sisi, mudahnya karya ini hanya memiliki panjang dan lebar saja, tanpa dimensi ketiga yaitu: ruang (z). Contohnya adalah lukisan, seni grafis, ilustrasi dan karya rupa lain yang digambar diatas permukaan datar. FormatAnalisis Karya Seni Rupa 2D. 1. Konsep. a. Deskripsi. Pengertian : Seni rupa 2 dimensi adalah sebuah karya seni rupa mempunyai batas dua sisi, yakni sisi panjang dan lebar. Bentuk : Karya seni rupa tidak punya ruang karena tidak memiliki ketebalan dan ketinggian. Sehingga, hasil dari karya seni ini hanya dapat dinikmati dari satu arah saja. Maka dalam karya 2 dimensi, kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melalui beberapa cara. Contohnya, menciptakan kesan ruang dengan cara penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, membuat gelap terang dan tekstur, dan pergantian ukuran. B Kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu C. Cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. D. Jenis karya seni yang dihasilkan dengan memanfaatkan keterampilan tangan manusia dimana karya tersebut memperhatikan nilai keindahan Duadimensi. Karya seni rupa dua dimensi atau dwimatra adalah karya seni rupa yang hanya dapat dinikmati dari satu arah, yaitu dari arah depan karena hanya memiliki dimensi panjang dan lebar. Contoh karya seni rupa dua dimensi, misalnya: Lukisan; Gambar; Foto; Tenunan; Batik; Sketsa; Kartun; Karikatur; Vinyet; Siluet; Poster; Kaligrafi FakultasSeni Rupa dan Desain. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dapat kembali dipandang dari dua sisi yaitu . form dan substance-nya. Hak Cipta dan Karya Seni di Era Digital. wHvI. xii. Kegiatan Belajar 1 KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI A. MENGGAMBAR 1. Gambar Bentuk Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar dengan meniru kemiripan bentuk benda model yang disimpan di depan penggambar. Bagi anak SD kemiripan tidak selalu harus seperti memotret, tetapi yang penting adalah bagaimana anak-anak bisa mengekspresikan ide/gagasan tentang bentuk benda yang diamatinya itu. Mungkin terjadi penyimpangan bentuk yang tidak sesuai dengan model yang digambarnya itu bukan suatu kesalahan. Dianjurkan guru sebelum menentukan kebijakan dalam mengkritisi atau menilai gambar buatan anak sebaiknya mempelajari dahulu perkembangan gambar anak dari berbagai jenjang usia. Pemilihan objek yang akan digambar harus terprogram secara sistematis pertama, benda yang digambar harus memiliki daya tarik bagi siswa, bentuknya dimulai dari bentuk yang sederhana seperti benda geometris sampai benda yang bentuknya yang komplek seperti rumah, sepeda, mobil dsb. Bahan dan alat yang diperlukan kertas gambar, benda/model yang akan digambar, pinsil hitam/pinsil warna/ballpoint/spidol, dsb. Prosedur pengerjaan  Tempatkan benda/model yang akan digambar di tengah anak-anak yang akan menggambar, sehingga memungkinkan setiap siswa melihat model dengan jelas atau tidak terhalang.  Anak-anak menggambar benda dengan mencontoh langsung benda yang dijadikan modelnya sesuai posisi mereka.  Penyelesaian akhir gambar bisa hanya hitam putih, hanya dengan pinsil saja, dengan ballpoint, atau mungkin dengan pinsil warna.  Anjurkan anak harus sering melihat objek gambar dan mengamatinya secara seksama, dan selalu dibimbing oleh guru. 1 xii. 2. Gambar Ilustrasi Peran gambar ilustrasi ialah untuk menjelaskan sesuatu, artinya dengan dibantu atau dilengkapi gambar ilustrasi memudahkan seseorang untuk menafsirkan konsep tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat di bawah ini Ilustrasi berasal dari bahasa Latin “illustrate”, yang berarti menerangi atau menghias. Kata yang bersumber dari bahasa Latin ini dapat pula berarti penghias atau pendukung dalam membantu proses pemahaman terhadap suatu objek. Dalam Seni Rupa, gambar ilustrasi dapat berarti gambar yang menghias dan membantu pemahaman terhadap sesuatu,… Kata ilustrasi dapat pula dipakai dalam seni Musik atau Seni Drama, yang berarti musik yang menghiasi atau membantu pemahaman terhadap sesuatu. Soegiarty, Tity, 2005 141 2 xii. Menggambar ilustrasi adalah kegiatan menggambar dengan tujuan untuk melengkapi suatu cerita, teks, atau sebagai penjelasan visual dari suatu bagian tulisan, atau ada pula karya ilustrasi berdiri sendiri tanpa disertai tulisan. Tulisan yang dimaksudkan bisa berupa cerita fiksi ataupun non fiksi pelajaran, ilmu pengetahuan. Bahan dan alat yang diperlukan kertas gambar, pinsil hitam, pinsil berwarna, spidol warna, tinta, cat air, kuas cat air. Prosedur pelaksanaan. Membuat rancangan gambar sesuai dengan tema. Misalnya kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran. Rancangan dibuat dengan pinsil hitam pada kertas gambar. Penyelesaian akhir gambar seperti pada gambar bentuk atau gambar dekorasi. Gambar cukup hitam putih, menggunakan pinsil hitam atau tinta, dapat juga diselesaikan dengan menggunakan warna. Warna dapat diambil dari pinsil warna, spidol warna, atau cat air. 3. Gambar Model Menggambar model tidak jauh berbeda dengan menggambar bentuk. Perbedaannya hanya terletak pada objek benda yang digambar. Bila dalam menggambar bentuk kita kenal benda yang digambar adalah alam benda atau benda mati, sedangkan dalam kegiatan menggambar model benda yang digambar adalah makhluk hidup. Makhluk hidup bisa manusia atau binatang. Dianjurkan dalam belajar menggambar model objek benda yang digambar selalu ada di depan penggambar. Hal ini dimaksudkan agar bentuk benda yang digambar tidak menyimpang dari bentuk aslinya. Dalam tahapan belajar menggambar model dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya Pertama. belajar menggambar model dengan cara global, artinya, menggambar model dengan menggambar bentuk keseluruhan dari benda dengan tidak memperhatikan bentuk bagian. Kedua, dapat juga dilakukan dengan latihan menggambar bagian dari model yang dihadapi penggambar. Misalnya diawali dengan latihan menggambar tangan, kaki, 3 xii. kepala dan sebagainya, dilakukan secara bertahap. Ketiga, dapat juga dilakukan dengan cara mempelajari secara cermat tentang model yang akan digambar. Diawali dengan mengamati bentuk keseluruhan, proporsi atau perbandingan bagian anggota tubuh model, ciri-ciri atau karakteristik model. Cara-cara tersebut di atas dapat ditempuh oleh siapapun dalam berlatih menggambar model. Namun, harus selalu diingat cara mana yang akan dilakukan harus disesuaikan dengan tingkat kematangan atau usia peserta didik. Sebagai contoh, tidak ada salahnya bila siswa sekolah dasar diajak untuk belajar menggambar model, tetapi harus diingat tahapan kemampuan menggambar model siswa sesuai usianya. Karakter gambar model siswa sekolah dasar kelas tinggi atau kelas rendah tentu berbeda. 4. Gambar Ekspresi Setiap manusia memiliki berbagai reaksi manakala merespon sesuatu yang dihadapinya. Sesuatu yang sudah menyita perhatian seseorang akan memancing 4 xii. respon balik berupa tanggapan, seperti merasakan kesedihan, kegembiraan, keharuan, kebingungan. Respon balik yang terjadi dapat berupa sikap fisik manusia sendiri yang tampak seperti tertawa, marah, menangis, mengacungkan jempol, tepuk tangan dan sebagainya. Bagi kelompok tertentu respon balik ini bisa berbentuk ungkapan kreatif dalam bentuk karya seni diantaranya lewat coretan garis atau menggambar. Gambar seperti ini disebut gambar ekspresi. “Ekspresi dipergunakan untuk menyebutkan reaksi-reaksi emosional yang langsung, namun bentuk-bentuk yang dicapai melalui aturan–aturan yang ketat pun merupakan suatu cara berekspresi” Herbert Read dalam Soedarso SP., 20005 Kegiatan menggambar ekspresif lebih mengutamakan pengungkapan emosi yang dicurahkan dalam bentuk karya gambar. Dalam karya gambar ekspresif mengabaikan kemiripan akan objek yang digambar, tetapi lebih mengutamakan perasaan, keinginan pribadi penggambar yang bukan mustahil menghasilkan gambar yang kreatif sesuai dengan keinginannya. Dalam berkarya seniman atau penggambar termasuk anak tidak dibatasi oleh suatu teknis yang baku. Yang jelas karya ekspresi akan mewakili perasaan seniman atau anak untuk menanggapi sesuatu sesuai keinginan pribadinya. “ Karya Ekspresionistik dalam seni merefleksi secara emosional terhadap realitas tau kenyataan. Imej atau gambaran secara visual biasanya merupakan rekaman simbolik dari perasaan sang artis atau seniman berupaya menyatakan secara langsung dan penuh makna. Terkadang schok, sentimental atau romantik adalah gaya mengekspresikan realitas perasaan pribadi kita tentang alam dan kondisi manusia.” Laura Chapman, 1978 41 Anak kelas rendah termasuk anak usia TK cenderung lebih menyukai gambar ekspresif. Mereka menggambar dengan tidak menghiraukan kemiripan, harmoni, proporsi dan sebagainya. Cenderung dalam gambar terjadi distorsi, perubahan, pewarnaan yang bebas, penggubahan bentuk yang tidak menjadi penghambat dalam berkarya. Malahan bila diamati dari sudut pandang lain, justru menjadi ciri yang menarik dari gambar anak. Mereka melepaskan diri dari unsur kasat mata, mereka bebas berkarya. 5 xii. Sejalan dengan pendapat Van Gelder dan Van Praag yang mengatakan sebagai berikut Eksrpesi kerupaan yang kepenghayatan kepribadian sendirinya berdominasi di atas kepenghayatan berdasarkan keterlihatan nyata, kita beri nama ekspresionistis. Arahan kepenghayatan inilah yang menjadi landasan ideoplastik. Bagi pemilihan media kerupaan tidaklah penting, apakah bentuk nyata yang tergambar itu bias dikenali kembali, melainkan hanya apakah kepenghayatan ke-akuan tercapai. Gelder, 1990 52 5. Gambar Dekoratif Menggambar dekoratif ialah kegiatan menggambar hiasan ornamen pada kertas gambar, atau pada benda tertentu. Sifat dekoratif pada gambar menunjukkan fungsi gambar sebagai hiasan motif hias. Bahan dan alat yang diperlukan kertas gambar, pewarna, kuas, pinsil hitam/pinsil warna/spidol. Bentuk gambar diantaranya geometris, stilasi, deformasi, atau bentuk realistis. 6 xii. Prosedur pelaksanaannya  Buat rancangan atau gambar berupa motif hias/ornamen pada kertas yang sudah disediakan atau benda 3 dimensi tertentu.  Motif hias bisa berupa stilasi dari alam fauna, flora, alam benda, abstrak, atau geometris.  Penyelesaian akhir gambar seperti pada gambar bentuk, hanya hitam putih saja, atau berwarna.  Warna-warna yang digunakan bisa diambil dari pewarna buatan, atau pewarna alam. B. MENCETAK Karya gambar yang akan disajikan dalam modul ini meliputi; 1. Cetak Penampang Bahan dan alat yang diperlukan kertas, pewarna, pelepah daun, buah, daun-daunan, umbi-umbian, belimbing atau umbi dan buah yang memiliki penampang menarik, pisau, alas pewarna, spon/busa, kapas, dan koran bekas. Proses pengerjaannya 7 xii.  Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.  Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.  Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air. Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas. Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini. 1. Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna tadi. 2. Selanjutnya tempelkan sambil ditekan acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran. 3. Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain. Acuan cetak yang sudah kering tidak mengeluarkan cairan, pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada 8 xii. pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula 9 pengulangan pencetakkannya. Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan. Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut  Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar.  Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.  Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.  Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu.  Gosoklah permukaan daun itu dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.  Bila mencetakkannya sempurna, bentuk daun serta warna yang dipilih akan tergambarkan pada kertas. 2. Cetak Umbi-umbian Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon. Proses kerjanya sebagai berikut  Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.  Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.  Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.  Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbi- xii. 1 0 umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang.  Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian, digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya. 3. Cetak sablon Alat dan bahan yang dibutuhkan pisau, cutter, gunting, kuas, kapas, spon/busa, sisir, sikat gigi, kertas, pewarna, koran bekas, dan tempat pewarna. Proses pengerjaannya  Membuat acuan cetak dari kertas buatlah gambar/bentuk untuk acuan cetaknya. Torehlah kontur/pinggir gambar tadi sampai tembus. Acuan cetak ini dapat pula dengan cara mengambil daun-daunan yang memiliki bentuk menarik dan ukuran yang sesuai dengan ukuran bidang gambar.  Siapkan pewarna. Buatlah campuran warna pada tempat yang disediakan. Pewarna pada proses sablon ini sama dengan pewarna yang digunakan pada proses cetak sebelumnya. Kita dapat menggunakan cat air, ontan/sepuhan, pewarna kue cair, atau pewarna alam yang sudah disebutkan sebelumnya.  Letakkan acuan cetak di atas kertas yang masih utuh. Acuan cetak harus menempel serapat-rapatnya agar tidak terjadi kebocoran pada saat pemulasan/pencetakkan. Sebaiknya kertas tersebut dialasi kertas koran.  Ambil kuas, celupkan ke pewarna, selanjutnya pulaskan pada acuan yang ditoreh tadi. Bila pewarnaan menggunakan kapas atau spon yang dicelupkan pada pewarna, tentu saja tidak dipulaskan seperti kuas namun kapas atau spon itu ditekan-tekankan pada lubang acuan cetaknya. xii. 1 1 Cara sederhana lainnya kita gunakan sikat gigi dan sisir untuk memberi warna hasil cetakan. Dengan menggosokkan sikat gigi yang terlebih dahulu dicelupkan ke pewarna pada sisir, akan terjadi cipratan pewarna yang akan melalui lubanglubang acuan cetaknya. Hasil cetak berwarna pada proses ini dapat diatur pada saat memulaskan atau menyemprotkan pewarna. Bidang mana serta warna apa yang dipilih bergantung pada pilihan masing-masing. 4. Monoprint Alat dan bahan yang diperlukan rol karet, pewarna, alas pewarna kaca, permukaan benda yang rata dan licin, dan kertas. Prosedur pengerjaan  Siapkan pewarna. Pewarna pada proses monoprint biasanya lebih kental dan agak lengket bila dibanding dengan pewarna yang digunakan pada proses cetak lainnya. Pewarna yang berbentuk serbuk ontan/sepuhan ditaburkan di atas alas pewarna yang permukaannya datar dan ukurannya cukup lebar, campurkan sedikit air dan tambahkan glycerine beberapa tetes diaduk dengan rol karet/plastik digelindingkan hingga rata.  Siapkan pula rol karet/plastik sederhana bisa dibuat dari bahan yang sederhana pula. Caranya sebagai berikut siapkan slang plastik yang berdiameter ¾ inchi sepanjang 15 cm, isi bagian dalam slang itu dengan kayu yang bulat lubangi masing-masing ujung kayu itu ditengahnya setelah sebelumnya dirapikan dahulu potongannya, gunakan kawat jemuran yang agak besar untuk as dan sekaligus pegangan rol tersebut.  Setelah keadaan pewarna cukup merata pada alasnya, simpan kertas kosong di atasnya. Jangan ditekan.  Gambari kertas tersebut dengan benda yang agak runcing, pinsil, ballpoint, atau yang lainnya. Tekanan benda tadi akan mengakibatkan warna yang ada pada alas pewarna akan berpindah menempel pada kertas.  Gambar yang terjadi akan terbalik keadaannya. xii. 1 2 C. M3 MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL 1. Kolase Bahan dan alat yang diperlukan kertas gambar, kertas warna, kertas limbah, bahan alam, potongan kain, lem, pinsil, gunting, atau/dan cutter. Prosedur pengerjaan  Buatlah rancangan/gambar yang akan diselesaikan dengan kolase pada kertas gambar yang disediakan.  Jiplakkan bentuk/gambar pada warna sesuai pilihan, potong/gunting secermat mungkin. Kemudian tempelkan bentuk/gambar tersebut menggunakan lem pada tempat yang sudah dirancang tadi. Warna yang digunakan dapat diambil dari kertas warna, potongan kain, limbah percetakan, limbah alam daun, kulit pohon dan sebagainya. 2. Montase Bahan dan alat yang diperlukan gambar dari majalah/koran/kalender bekas, atau reproduksi potret, gunting, cutter, lem. Prosedur pengerjaan  Potonglah gambar-gambar atau reproduksi potret dari majalah, poster, kalender atau lainnya mengikuti kontur gambar/potret tersebut. Gambar yang dipotong mungkin hanya bagian tertentu saja.  Susunlah hasil guntingan tadi berdasarkan kreasi masing-masing, pada kertas gambar yang sudah disediakan. Susunan gambar tadi akan menghasilkan suatu susunan bentuk yang baru, dan kadang-kadang aneh, lucu, dan fantastik. Penyusunannya menggunakan lem.  Untuk memberikan kesan gambar yang artistik dan fantastik, gambar montase ini bisa dilengkapi dengan goresan spidol warna, atau pulasan cat air pada bagian tertentu yang dianggap perlu. 3. Mozaik xii. 1 3 Bahan pokok yang dapat dimanfaatkan untuk membuat mosaik ini sangat beragam. Bahan tersebut misalnya potongan kertas, lempengan kayu, kaca, potongan keramik, marmer, biji-bijian, batu-batuan. Alat yang digunakan untuk mengerjakan bahan tersebut disesuaikan dengan jenis bahan yang akan ditempelkan, misalnya triplekss atau karton sebagai bidang dasar, pensil untuk merancang pola gambar, lem kertas, aibon, lem putih/kayu, cutter pisau. Prosedur pengerjaan  Buat rancangan, gambar pada kertas yang disediakan.  Sediakan bahan yang akan ditempelkan.  Tempelkanlah bahan-bahan yang sudah disediakan itu pada tempat yang sudah dirancang. Perlu diingat bahwa ukuran dari bahan yang ditempelkan umumnya sama. Pada satu hasil karya mosaik, mungkin saja ada beberapa kelompok ukuran. Proses pengerjaannya  Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.  Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.  Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan xii. 1 4 pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.  Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.  Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.  Selanjutnya tempelkan sambil ditekan acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.  Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.  Acuan cetak yang sudah kering tidak mengeluarkan cairan, pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.  Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan. Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut  Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar.  Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.  Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.  Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu xii. 1 5 dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.  Bila mencetakkannya sempurna, bentuk daun serta warna yang dipilih akan tergambarkan pada kertas.  Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon. Proses kerjanya sebagai berikut  Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.  Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.  Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.  Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbiumbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang.  Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian, digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya. RANGKUMAN Kegiatan berkarya seni rupa yang umum dilaksanakan di sekolah dasar adalah menggambar, mencetak dan M3 melipat, menggunting, menempel. Masing masing kegiatan memiliki beberapa kegiatan lainnya sebagai variasi pembelajaran praktek berkarya seni rupa. Karya-karya yang di maksud adalah xii. 1 6 Menggambar, terdiri dari a Gambar Ilustrasi, b Gambar Model, d , Gambar Ekspresi dan c Mengambar Dekoratif. Mencetak, terdiri dari a Cetak Penampang, b Cetak Umbi-umbian, c Cetak sablon dan d Monoprint M3 Melipat, Menggunting, Menempel, terdiri dari a Kolase, b Montase dan c Mozaik Test Formatif 1 Pilih satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan 1. Kegiatan menggambar dengan meniru kemiripan bentuk benda model yang disimpan di depan penggambar adalah menggambar…… a. bentuk c. ekspresi b. model d. ilustrasi 2. Peran gambar ini ialah untuk menjelaskan sesuatu, artinya dengan dibantu atau dilengkapi gambar ini memudahkan seseorang untuk menafsirkan konsep tertentu. Jenis gambar yang dimaksud adalah gambar …….. a. bentuk c. ekspresi b. model d. ilustrasi 3. Kegiatan menggambar manusia atau binatang, maka kegiatan ini disebut kegiatan menggambar…………… a. bentuk c. ekspresi b. model d. ilustrasi 4. Kegiatan menggambar yang lebih mengutamakan pengungkapan emosi yang dicurahkan dalam bentuk karya gambar adalah kegiatan menggambar…….. a. bentuk c. ekspresi b. model d. ilustrasi 5. Kegiatan menggambar hiasan ornamen pada kertas gambar, atau pada benda tertentu adalah kegiatan menggambar…… a. bentuk c. dekorasi b. model d. ilustrasi 6. Kegiatan mencetak dengan menggunakan ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon sebagai acuan cetaknya adalah a. cetak umbi-umbian c. cetak penampang b. monoprint d. cetak sablon 7. Bahan dan alat yang diperlukan kertas, pewarna, pelepah daun, buah, daundaunan, umbi-umbian, belimbing atau umbi dan buah yang memiliki permukaan potongan yang menarik, pisau, alas pewarna, spon/busa, kapas, dan koran bekas digunakan pada kegiatan ………… xii. 1 7 a. cetak umbi-umbian c. cetak penampang b. monoprint d. cetak sablon 8. Teknik cetak dengan merintangi bidang gambar termasuk teknik…. a. cetak umbi-umbian c. cetak penampang b. monoprint d. cetak sablon 9. Kegiatan berkarya seni rupa M3 menggunting, melipat dan menempel yang umum dilakukan pada pembelajaran seni rupa di Sekolah Dasar adalah….. a. Mozaik, Kolase, Origami c. Mozaik, Kolase, Montase b. Montase, Kolase, Origami d. Mozaik, Kolase, Monoprint 10. Potonglah gambar-gambar atau reproduksi potret dari majalah, poster, kalender atau lainnya mengikuti kontur gambar/potret tersebut. Susunlah hasil guntingan tadi berdasarkan kreasi masing-masing, pada kertas gambar yang sudah disediakan. Kegiatan berkarya seni ini adalah kegiatan berkarya seni….. a. Mozaik c. Kolase b. Montase d. Monoprint Untuk melihat kemampuan Anda, coba cocokan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat pada akhir Bahan Belajar Mandiri ini. Kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar dan gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap Materi Kegiatan Pembelajaran ini. Rumus Tingkat penguasaan= Jumlah Jawaban Anda yang benar x 100% 10 Arti tingkat penguasan yang Anda capai 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Catatan Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran selanjutnya, tetapi bila tingkat penguasan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar ini, terutama bagian yang belum Anda kuasai. - Seni rupa termasuk salah satu jenis kesenian, dan merupakan wujud pengungkapan perasaan melalui suatu media tertentu yang melibatkan prinsip-prinsip seni di dalamnya. Catatan Winna Mardani dan Ary Trisna dalam Modul Seni 11 terbitan Kemdikbud 20201 menjelaskan bahwa ada 2 jenis karya seni rupa berdasarkan dimensinya. Keduanya ialah seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi. Seni rupa 2 dimensi mencakup seluruh karya seni yang dituangkan melalui visualisasi gambar biasanya di bidang datar. Karena wujudnya gambar, seni rupa 2 dimensi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar. Berbeda dengan seni rupa 3 dimensi yang punya dimensi tinggi dan ketebalan. Contoh seni rupa 2 dimensi adalah gambar, lukisan, seni grafis, sampai desain komunikasi visual desain grafis. Dalam pembuatan seni rupa 2 dimensi, seniman pembuat karya seni biasanya berpedoman kepada aliran/gaya tertentu. 14 Aliran Seni Rupa Dua Dimensi Penjelasan Gambar & Tokohnya Berdasarkan tulisan Fajar Lumban dan Ary Trisna dalam Seni Budaya C M-4 202014-21, setidaknya terdapat 14 aliran seni rupa dua dimensi yang selama ini berkembang. Berikut ini daftar aliran seni rupa dua dimensi beserta penjelasan terkait bentuk gambar dan para tokohnya yang sebagian besar merupakan pelukis, seperti dikutip dari berbagai sumber. 1. Aliran Naturalisme Pada gaya ini, seniman dan perupa melukiskan apa yang benar-benar terjadi di sekitarnya, khususnya tentang keadaan alam. Kita dapat melihat contoh aliran ini dari lukisan ikan yang tengah berenang di kolam, kuda yang sedang memakan rerumputan, dan beberapa gambaran alam Indonesia, sebagian tokoh pelukis aliran naturalisme ialah Basuki Abdullah, Djajeng Asmara, Sugeng Darsono, Dullah, dan Gambir Anom. 2. Aliran Realisme Berbeda dari naturalis, gaya realisme lebih condong menggambarkan kehidupan manusia—bukan hewan. Kita dapat melihat contoh aliran ini ketika ada lukisan yang menyajikan seorang perempuan berbelanja di pasar, demo di depan gedung DPR, dan beberapa aktivitas manusia pelukis dalam aliran realisme seperti Rembrandt van Rijn, Jean Francois Millet, dan Fransisco de Aliran RomantisismeMelalui gaya romantisisme, pedoman yang dipegang teguh oleh seniman adalah ungkapan perasaannya. Dengan kata lain, ada sebuah gaya yang mengedepankan aspek perasaan ketika manusia menghadapi kenyataan dunia. Contohnya, seperti orang yang tidur di peperangan karena ia merasa tidak perlu melakukannya karena dalam hatinya ia ingin perdamaian.Tokoh pelukis aliran romantisme seperti David Frederich Jerman, Theodore Gericault Prancis, dan John Constable Inggris. 4. Aliran Impersionisme Gaya ini lebih mengutamakan kesan para penikmat seni dibanding pembuat seni rupanya. Oleh karena itu, karya beraliran ini akan memberikan ungkapan yang bisa membuat para penikmatnya merasa tokoh pelukis aliran impresionisme adalah Claude Oscar Monet, Camille Pissarro, Pierre-Auguste Renoir, serta Alfred Sisley. 5. Aliran EkspresionismePada aliran ini, seniman dan perupa menjabarkan perasaannya terhadap dunia, namun tidak melalui sebuah penggambaran yang berwujud sempurna. Mulai dari titik, komposisi, dan segala aspek seninya dinilai untuk melihat apa yang ada di pikiran serta hati tokoh pelukis aliran ekspresionisme adalah Vincent van Gogh, Emil Nolde, Ernst Ludwig Kirchner, Karl Aliran FauvismePembeda seni rupa dua dimensi beraliran ini dari seni rupa lain adalah gaya penggambaran dengan warna melengking serta pembuatan pola permukaan yang cenderung tokoh pelukis aliran fauvisme adalah Maurice de Vlaminck, Andre Derain, dan Henri Matisse. 7. Aliran SuprematismeSeniman dan perupa yang menggunakan gaya ini dalam membuat seni rupa dimensi biasanya menggambarkan bentuk abstrak. Elemen-elemen seni sederhana berupa lingkaran, segi tiga, segi empat, dan lainnya digambarkan serta sulit dijelaskan pelukis pencetus aliran suprematisme avant-garde adalah Kazimir Malevich Rusia. 8. Aliran KubismeSesuatu yang khas pada gaya seni rupa dua dimensi ini adalah penggambaran objek dengan kumpulan persegi bersegi-segi. Kita sebut saja gambar burung, hewan tersebut dilukiskan sebagaimana bentuknya namun dipisahkan oleh pelukis aliran kubisme adalah Juan Gris, Pablo Picasso, Fernand Leger, dan lain-lain. 9. Aliran DadaismeGaya ini diklaim hidup akibat dampak Perang Dunia I PD I. Mereka yang menggunakan aliran ini dalam membuat seni rupa dua dimensi akan menunjukkan rasa anti-seni dan lebih mengarah pada pelukis aliran dadaisme dalah Francis Picabia, Marcel Duchamp, dan Max Ernst. 10. Aliran FuturismeHampir sama dengan kubisme, tapi futurisme tidak mengotak-ngotakkan, melainkan menggambarkan sebuah objek menggunakan garis diagonal. Penggunaan garis tersebut sesuai dengan prinsip futurisme yang melukiskan sebuah kedinamisan gerakan.Tokoh pelopor aliran futurisme adalah Filippo Tommaso Marinetti. 11. Aliran SurealismeDalam aliran ini, bentuk-bentuk objek digambarkan semau orang yang membuatnya. Kita sebut saja gambar bola, namun meski kita tahu benda tersebut adalah bola tapi ternyata bentuknya kotak sesuai keinginan pembuatnya.Tokoh pelukis aliran surealisme adalah Salvador Dali, Joan Miro, dan Andre Masson. 12. Aliran AbstraksionismeHampir sama dengan suprematisme, gaya abstraksionisme lebih mengarah ke bentuk tanpa objek tidak jelas apa yang digambarkan. Hal tersebut diklaim karena ada suaru perasaan di dalam batin seniman ketika tokoh aliran ini ialah Clyfford Still, Mark Rothko, Adolph Gottlieb, Robert Motherwell, dan Piere Soulages. 13. Aliran Rococo RokokoPara seniman atau perupa yang menggunakan gaya ini menekankan aspek desain interior, yang nantinya menjadi panduan arsitektur lukisan, dan patung. Warna yang khas dari jenis aliran ini adalah pastel dan bentuknya penuh tokoh pelukis aliran rococo ialah Jean-Honoré Fragonard, François Boucher, Giovanni Battista Tiepolo, serta lain sebagainya. 14. Aliran Pop ArtAliran ini sebenarnya ingin mengemukakan perlawanan terhadap kejenuhan terhadap seni. Demi menghilangkan kebosanan, pop art menyajikan sindiran, kritik, dan humor-humor tertentu melalui media seni rupa utama aliran Pop Art seperti Andy Warhol AS, Wedha Abdul Rasyid Indonesia, dan lain sebagainya. - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Addi M Idhom Gambar Gaya Terbaru 26+ Macam Macam Pentas Seni dari Gambar reproduksi adalah sebuah gambar yang dihasilkan melalui proses penduplikasian atau pembuatan ulang gambar. Biasanya, gambar reproduksi mengacu pada gambar karya seni rupa dua dimensi, seperti lukisan atau foto, yang dibuat secara duplikat. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat gambar reproduksi biasanya berupa kertas, kain, karton, dan sebagainya. Dengan cara ini, gambar reproduksi dapat dengan mudah diperbanyak untuk dijual secara masal. Apa itu Gambar Reproduksi Karya Seni Rupa Dua Dimensi?Keuntungan Membuat Gambar ReproduksiCara Membuat Gambar ReproduksiLukisanPencetakan InkjetPemotretan Keuntungan Membuat Gambar Reproduksi Keuntungan utama dari membuat gambar reproduksi adalah bahwa karya seni dapat diperbanyak dan dijual secara masal tanpa mengurangi kualitas gambar. Selain itu, gambar reproduksi dapat dibuat dengan biaya yang relatif rendah. Gambar reproduksi juga dapat menjadi cara efektif untuk menyebarkan karya seni dan meningkatkan popularitas karya seni yang ingin dipromosikan. Cara Membuat Gambar Reproduksi Gambar reproduksi dapat dibuat dengan berbagai cara. Beberapa di antaranya adalah cetakan, lukisan, pencetakan inkjet, pemotretan, dan sebagainya. Cetakan adalah cara yang paling umum untuk membuat gambar reproduksi. Cetakan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin cetak, seperti mesin cetak offset, mesin cetak sablon, mesin cetak digital, dan sebagainya. Mesin cetak ini akan mencetak gambar reproduksi pada berbagai jenis media, seperti kertas, kain, karton, dan sebagainya. Lukisan Selain cetakan, gambar reproduksi juga dapat dibuat dengan lukisan. Lukisan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai macam media, seperti cat air, cat minyak, pastel, dan sebagainya. Dengan cara ini, gambar reproduksi dapat dibuat dengan jelas dan detail yang tinggi. Juga, lukisan dapat dibuat dengan biaya yang relatif rendah. Pencetakan Inkjet Pencetakan inkjet adalah cara lain untuk membuat gambar reproduksi. Pencetakan inkjet menggunakan tinta yang dicetak pada media tertentu. Media yang biasa digunakan untuk pencetakan inkjet adalah kertas, kain, dan karton. Dengan cara ini, gambar reproduksi dapat dibuat dengan jelas dan detail yang tinggi. Ini juga dapat dibuat dengan biaya yang relatif rendah. Pemotretan Terakhir, gambar reproduksi dapat dibuat dengan pemotretan. Pemotretan adalah cara untuk mengambil gambar dengan menggunakan kamera. Dengan cara ini, gambar reproduksi dapat dibuat dengan jelas dan detail yang tinggi. Juga, pemotretan dapat dilakukan dengan biaya yang relatif rendah. Seni Rupa 2 Dimensi – Pengertian, Unsur, Teknik, Contoh & Gambar – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Seni Rupa 2 Dimensi yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, unsur, teknik, contoh dan gambar, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa memiliki batas dua sisi, yaitu sisi panjang dan lebar. Seni rupa 2 dimensi tidak punya ruang karena tidak mempunyai ketebalan atau ketinggian. Karya seni rupa 2 dimensi dalam kehidupan sehari-hari contohnya hiasan pada dekorasi dinding. Sehingga, hasil dari karya seni ini hanya dapat dinikmati dari satu sisi saja. Unsur Seni Rupa 2 Dimensi Berikut ini terdapat beberapa unsur seni rupa 2 dimensi, terdiri atas Titik Titik adalah salah satu unsur dasar seni rupa yang paling wujud sebuah karya, awalnya dihasilkan dari unsur titik juga bisa menjadi pusat perhatian tersendiri jika berkumpul atau memiliki warna yang berbeda dari yang lainnya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Seni Rupa Murni – Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, Dan Perbedaannya Garis Garis merupakan goresan atau limit/batas dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya. Garis sendiri memiliki dimensi yang memanjang dan cenderung memiliki arah tertentu, serta mempunyai beberapa sifat, yang diantaranya panjang, pendek, tipis, lurus, horizontal, vertikal, berombak, melengkung, miring, halus, tebal, patah-patah dan masih banyak lagi yang lainnya. Pemanfaatan garis dalam sebuah desain digunakan untuk mencapai kesan tertentu, seperti halnya membuat kesan kekar, megah, kuat, simpel atau agung. Bidang Bidang dalam seni rupa adalah salah satu unsur seni rupa yang terbentuk atau dibentuk dari hubungan beberapa sendiri mempunyai dimensi panjang dan lebar atau bisa disebut juga dengan pipih. Sedangkan, kalau bentuk mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk selalu mempunyai volume atau isi. Jika dilihat dari bentuknya, bidang ataupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yang diantaranya bidang biomorfosis organis, bidang geometris, bidang tak beraturan serta bidang bersudut. Bidang sendiri bisa terbentuk karena ada dua ujung garis yang saling bertemu atau bisa juga karena sapuan warna. Bidang juga dibatasi dengan kontur dan disebut juga dengan bentuk 2 dimensi, yaitu cuma terdiri dari panjang dan lebar saja. Dalam seni rupa juga terdapat beberapa bidang dasar, diantaranya bidang segiempat, segitiga, lingkaran, trapesium, oval dan lain sebagainya. Bentuk Bentuk menurut artian bahasa bisa dikatakan sebagai bangun shape atau juga bentuk plastis form. Bangun shape merupakan bentuk benda yang polos, seperti halnya yang nampak oleh mata, sekedar untuk mengatakan sifatnya saja kotak, bundar, ornamental, atau tak beraturan. Sedangkan bentuk plastis form merupakan bentuk benda yang terlihat dan bisa dirasakan karena adanya unsur nilai value dari benda tersebut, misalkan lemari, meja, kursi dan lain sebagainya. Tekstur Tekstur adalah sifat suatu permukaan sebuah tersebut bisa berkesan kasar, halus, mengkilap, kusam, berpori, licin dan lain sebagainya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Contoh Seni Rupa Terapan Kesan-kesan tersebut bisa dirasakan lewat penglihatan serta rabaan. Oleh sebab itu, dua macam tekstur yaitu tekstur semu maya yang di mana kesan benda tersebut berbeda antara penglihatan mata dengan hasil rabaan, serta tekstur rabaan. Warna Teori warna yang berdasar pada cahaya, bisa kita lihat melalui tujuh spektrum warna yang terdapat dalam ilmu Fisika, seperti halnya dengan warna pelangi. Secara teori warna bisa dipelajari lewat dua pendekatan, salah satunya dengan menggunakan teori warna yang berdasar pada pigmen warna goethe yaitu butiran halus yang terdapat pada warna. Berikut ada beberapa istilah yang harus kamu ketahui dalam teori pigmen warna. Warna primer Yaitu warna pokok atau warna dasar yang tidak bisa kita peroleh dari campuran warna lain. Warna tersebut adalah merah, kuning dan biru. Warna sekunder Yaitu warna yang didapatkan dari hasil percampuran antara dua warna primer, misalkan warna unhu, oranye jingga dan juga hijau. Warna tersier Yaitu warna yang dihasilkan dari percampuran dua warna sekunder. Warna analogus Yaitu deretan warna yang letaknya berdekatan dalam suatu lingkaran warna, misalkan deretan warna ungu yang menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning dan lain sebagainya. Warna komplementer Yaitu warna kontras yang letaknya saling berseberangan dalam sebuah lingaran warna, misalkan warna kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain sebagainya. Gelap Terang Dalam karya seni rupa 2 dimensi, unsur gelap dan terang bisa berfungsi sebagai beberapa hal, diantaranya menggambar benda seolah benda tersebut memiliki volume 3 dimensi, menyatakan kesan kedalaman atau ruang serta memberi perbedaan kontras. Unsur gelap terang dalam karya seni rupa bisa terjadi karena intensitas wrna daya pancar, bisa juga terjadi karena percampuran antara warna hitam dan putih. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pameran Seni Rupa – Fungsi, Unsur, Jenis, Tujuan dan Contoh Ruang Kedalaman Ruang, jika dalam karya seni 3 dimensi bisa dirasakan langsung oleh sang penikmat tersebut, seperti halnya dengan ruangan dalam rumah, ruang gedung dan lain sebagainya. Sedangkan dalam karya seni 2 dimensi ruang hanya bersifat semu maya karena didapatkan dari kesan penggambaran yang datar, pipih, menjorok, cekung, cembung, dekat, jauh dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, dalam karya seni 2 dimensi, kesan ruang atau yang disebut juga dengan kedalaman bisa diperoleh dengan beberapa cara, yang diantaranya sebagai berikut Penggambaran gempal Penggunaan perspektif warna Peralihan warna, gelap, terang serta tekstur Pergantian ukuran Penggambaran bidang bertindih Pergantian tampak bidang Pelengkungan atau pembelokan bidang, serta Penambahan bayang-bayang Teknik Seni Rupa 2 Dimensi Berikut ini terdapat beberapa seni rupa 2 dimensi, terdiri atas Teknik Plakat Teknik plakat ini paling sering dipakai untuk ini biasanya memakai cat poster, cat minyak akrelik yang digoreskan dengan tebal, sehingga menghasilkan warna yang padat dan pekat. Teknik Kolase Teknik kolase merupakan teknik melukis dengan cara memotong kertas yang kemudian ditempelkan pada sebuah objek tertentu, sehingga membentuk sebuah ini akan menghasilkan lukisan yang realis atau abstrak dari potongan kertas yang telah ditempelkan. Hasil karya seni rupa dari teknik ini biasanya sering disebut dengan mozaik. Teknik Transparan Teknik transparan merupakan teknik yang sering dipakai ketika menggambar atau melukis, biasanya memakai cat air, tetapi hanya sekedar digoreskan tipis-tipis saja, sehingga akan menghasilkan tekstur yang transparan. Teknik 3m Melipat, Menggunting Dan Merekat Teknik ini adalah teknik manipulasi lembaran-lembaran kertas yang dirangkai dengan sedemikian rupa, sehingga membentuk sebuah bentuk karya seni 3 dimensi. Teknik Aquarel Sapuan Basah Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Aliran Seni Lukis – Ciri, Jenis, Tokoh dan Contoh Gambar Teknik Pointilis Teknik Pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk objek. Teknik Arsir Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi. Teknik Dussel gosok Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil, crayon, dan konte. Teknik Siluet blok Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet. Teknik plakat Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. Teknik Semprot Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair denagn menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk setiap poin lukis lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame. Teknik Tempera Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga hasilnya akan menyatu dengan design arsiteknya. Teknik Kolase Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian kecil-kecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga membentuk lukisan. Media Karya Seni Rupa 2 Dimensi Berikut ini terdapat beberapa media karya seni rupa 2 dimensi, terdiri atas Pensil Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh ataupun hanya sketsa pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi. Pensil Arang Contee Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat gambar potret. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan “Tujuan Seni Lukis” Definisi & Religius – Magis – Simbolis – Estetis – Komersil – Ekspresi Pastel dan Crayon Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita seringkali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel Oil Pastel terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin lilin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras. Pena Alat gambar yang digunakan untuk media dari logam dengan ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya. Tinta Bak Dikenal juga dengan sebutan tinta hitam pekat dan tidak luntur jika kena tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil dicairkan dulu sebelum digunakan.Cara menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas. Cat Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu Cat air barbasis airJenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat atau lebih cerah. Cat Minyak barbasis minyakJenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama. Kuas Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar. Spidol Tersedia dengan berbagai warna dan berujung lunak dan dan bisa bergerak tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan penekanan pada saat menggoreskannya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan “Nirmana Rupa Dasar Pengertian & Kosa Rupa – Cara Mengolah Palet Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu. Komputer Merupakan media berkarya yang telah digital saat ini memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam. Jenis Seni Rupa 2 Dimensi Berikut ini terdapat beberapa jenis seni rupa 2 dimensi, terdiri atas Seni Lukis Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan yang digunakan dapat berupa cat minyak acrylic, cat air, cat poster, dan sebagainya. Pada karya seni rupa purbakala objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora dan fauna. Seni Grafis Ialah seni membuat gambar dengan alat grafis yang datang ke Indonesia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan desain seni murni dan sebagai alat atau teknik untuk memproduksi menggandakan karya seni. Tokoh seniman grafis antara lain Firman Lie, Kaboel Suadi, dan Suromo. Seni Ilustrasi Ialah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri yaitu untuk menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah yang menjelaskan suatu keadaan yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Seni Batik Ialah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk membuatnya mengunakan bahan lilin sebagai penutup dan alat canting, alat-alat yang digunakan untuk membatik yaitu gawangan/tiang penyangga kain, dan wajan sebagai tempat peleburan lilin. Contoh Seni Rupa 2 Dimensi Berikut ini terdapat beberapa contoh seni rupa 2 dimensi, terdiri atas Contoh Seni Grafis Seni Grafis Adalah Cabang Seni Rupa Yang Dalam Pembuatannya Membutuhkan Alat Seni Ini Juga Cabang Seni Rupa Yang Menggunakan Teknik Cetak Dan Berbentuk 2 Dimensi. Salah Satu Contohnya Adalah Fotografi, Dimana Kita Membutuhkan Kamera Untuk Menghasilkan Sebuah Karya Seni Yang Nantinya Dapat Dinikmati Oleh Banyak Orang. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan 101 Pengertian Dan Macam-Macam Seni Menurut Para Ahli Contoh Lukisan Lukisan adalah karya seni rupa 2 dimensi pada sebuah permukaan seperti kanvas, dinding atau kertas. Proses pembuatannya dengan cara memulaskan cat dengan kuas lukis, pisau palet atau peralatan lainnya yang digunakan pada permukaan media tersebut. Lukisan merupakan sebuah hasil karya seni yang dimana dalam pembuatannya membutuhkan keahlian khusus dan kreatifitas tinggi untuk menghasilkan karya seni yang nantinya dapat dinikmati oleh banyak orang. Contoh Kaligrafi Kaligrafi adalah suatu seni artistik tulisan tangan bahasa arab. Dalam proses pembuatannya, kaligrafi merupakan salah satu bentuk utama ekspresi seni dalam konteks keagamaan dan juga berbagai jenis budaya Islam. Demikianlah pembahasan kita menganai pengertian, jenis, teknik serta contoh seni rupa 2 dimensi dan artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kamu mengenai seni rupa 2 dimensi. Contoh Seni Fotografi Seni fotografi dewasa ini kian berkembang seiring dengan kemajuan teknologi kamera. Seni fotografi menghasilkan karya berupa foto. Foto yang dibuat dengan memperhatikan unsur-unsur seni juga bisa menjadi contoh karya seni rupa 2 dimensi. Contoh Mozaik Mozaik adalah remah benda kecil yang susunan dengan pola tertentu sehingga bentuknya menyerupai benda atau gambar tertentu. Remah benda kecil yang digunakan sebagai bahan baku karya ini umumnya berupa limbah, seperti kulit telur, serpihan kaca, kayu, dan keramik. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Relief Adalah Contoh Batik Batik adalah warisan budaya non benda asli Indonesia yang telah diakui oleh Unesco. Dibuat menggunakan teknik canting dan printing, karya seni rupa 2 dimensi ini umum digunakan sebagai satu daya tarik pakaian yang biasa kita kenakan. Batik telah dikenal hingga penjuru dunia. Batik kini telah terlepas dari kesan tua dan kolot berkat sosialisasi yang dilakukan seluruh elemen masyarakat. Contoh Karikatur Karikatur adalah lukisan yang dibuat dengan pola keganjilan. Objek yang digambar biasanya adalah mahluk hidup. Karya seni rupa 2 dimensi ini selain memberikan nilai estetis juga mempunyai nilai humoris. Dewasa ini, karikatur bukan hanya dapat dibuat secara manual. Kemajuan komputerisasi juga telah melahirkan jenis karikatur baru yang kini semakin digandrungi. Karikatur digital. Demikianlah pembahasan mengenai Seni Rupa 2 Dimensi – Pengertian, Unsur, Teknik, Contoh & Gambar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 UNSUR seni rupa dua dimensi menjadi salah satu materi yang masuk dalam pelajaran bahasa Indonesia. Unsur ini terdiri dari dua, yakni fisik yang dapat dilihat dan nonfisik yang menyangkut tentang penyusunan unsur. Banyak sekali contoh seri rupa dua dimensi yang bisa ditemui bentuk karyanya di kehidupan sehari-hari. Ia bisa berupa karya seni rupa yang mengandung unsur keindahan maupun memiliki fungsi kegunaan tertentu. Sejumlah contoh seni rupa 2 dimensi adalah lukisan, poster, foto, banner, logo, kaligrafi, batik, mozaik, dan karikatur. Lantas, apa itu seni rupa dua dimensi dan seperti apa contohnya? Berikut penjelasan lengkap yang telah dirangkum dari berbagi sumber. Pengertian gambar dua dimensi Gambar dua dimensi atau biasa disingkat 2D adalah dua matra atau bidang adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang dan lebar. Istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer, dan matematika. Seni rupa dua dimensi juga merupakan karya seni rupa memiliki batas dua sisi, yaitu panjang dan lebar. Seni rupa dua dimensi tidak punya ruang karena tidak punya ketebalan atau ketinggian. Karya seni rupa dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari contohnya hiasan pada dekorasi dinding. Dengan demikian, hasil dari karya seni ini hanya dapat dinikmati dari satu sisi. Baca juga Mengenal Teknik Pointilis pada Seni Rupa dan Langkah-langkah Membuatnya Ciri-ciri gambar dua dimensi Hanya memiliki ukuran panjang dan lebar. Tidak menempati ruang. Hanya bisa dinikmati dari 1 arah. Medium pembuatannya berupa bidang datar. Memiliki dimensi luas. Contoh gambar dua dimensi 1. Gambar dua dimensi pemandangan. Untuk membuat gambar dua dimensi hanya membutuhkan kertas gambar, pensil, dan pewarna seperti krayon atau pensil warna. Seperti yang tampak pada gambar berikut ini. Tema pemandangan digunakan untuk menunjukkan objek yang digambar transportasi tradisional menjadi objek utama, yaitu menggunakan tenaga hewan yang banyak ditemui di pedesaan. 2. Gambar dua dimensi anak SD Gambar bagi anak-anak merupakan suatu bentuk media ekspresi. Melalui kegiatan menggambar, anak dapat menuangkan imajinasi, ekspresi, dan emosi mereka di setiap goresan yang dihasilkan baik di atas kertas, tembok, atau papan. Anak sekolah dasar cenderung menggambar objek yang mereka lihat berdasarkan pengetahuan dan lingkungan sekitar mereka. Ayam berwarna merah cerah ini adalah perwujudan yang dilihat sehari-hari kemudian dalam bentuk gambar. 3. Gambar 2D hewan Hasil karya dua dimensi memerlukan objek. Mudah sekali untuk mendapatkan inspirasi objek yang akan digambar, karena bisa didapatkan dari lingkungan sekitar atau seniman berpengalaman. Keberagaman flora, fauna, alam, dan benda yang dapat dijadikan pilihan objek yang dapat dieksplorasi dalam menggambar. Harimau yang sedang duduk ini contohnya, meskipun tanpa warna. 4. Buah Buah-buahan untuk penggemar fruitarian fruit painting memiliki makna sendiri. Dengan memasang gambar buah di dinding rumah dapat menyimbolkan dinding makanan di rumah tersebut. Hasil karya gambar buah-buahan dapat memperindah dan memberikan suasana segar di ruang makan. Bahan peletakan buah dan pemilihan buah juga memengaruhi kesan yang akan diberikan. 5. Gambar 2D poci Menggambar bentuk merupakan salah satu cara menggambar dengan meniru objek dan memiliki kemiripan rupa dan proporsi. Semakin objek yang digambar mendekati rupa rupa, berarti gambar bentuk yang dibuat semakin sempurna. Gambar bentuk dua dimensi berupa poci ini adalah salah satu contohnya. Menyerupai poci yang sesungguhnya dengan sentuhan buah di sisinya. Tak ketinggalan juga teknik arsiran untuk memberinya perspektif serta warna. 6. Kartun Menggambar kartun untuk beberapa orang menganggap mudah dan menyenangkan karena mereka menganggap meraka dapat menggambar tanpa banyak batasan dibandingkan dengan gaya realitistis dan gaya menggambar lain. Buah apel yang diberikan bentuk wajah serta tangan dan kaki ini contohnya. Tak hanya itu, buah ini diberikan aktivitas berupa bermain skateboard. Ini menandakan terciptanya gambar dua dimensi kartun yang tak terbatas. 7. Gambar tiga dimensi rumah Warna merupakan unsur seni rupa yang paling menarik perhatian penikmat gambar karena nilai estetika. Untuk memberikan warna dapat diperoleh dari pensil warna, krayon, cat air, atau dari bahan-bahan alami lain. Perhatikan gambar rumah ini, terkesan indah dan asri karena pemilihan warna yang cerah. Oleh karenanya, suasana bangunan seperti layaknya musim semi. 8. Gambar dua dimensi sederhana Pada karya dua dimensi kesan ruang dapat ditunjukkan dengan menggambar goresan-goresan sehingga tidak unsur-unsur kerupaan, seperti intensitas warna, terang-gelap, atau dengan menggunakan teknik gambar perspektif. Dua tabung berwana hitam putih ini menjadi contoh penggunaan gelap terang yang menciptakan bentuk dua dimensi. Sudut pandang cahaya menjadi kunci jika ingin menggambar dengan hasil seperti ini. Baca juga Yuk Mengenal Aliran Naturalisme dalam Seni Lukis 9. Gambar dua dimensi gedung Salah satu teknik yang digunakan agar menghasilkan gambar realistis yaitu menggunakan teknik menggambar objek tiga dimensi ke dalam bidang datar atau dua dimensi lalu digambar dengan satu titik pandang saja. Hal tersebut diterapkan pada gambar dua dimensi gedung seperti pada gambar. Gedung dengan berbagai bentuk digambar dari sisi satu sudut dan menunjukkan kesan realistis. 10. Contoh gambar 2D mobil Ide untuk menggambar tak pernah ada batasnya. Objek yang dipilih dapat berupa benda mati maupun hidup, benda tidak bergerak dan benda bergerak, seperti mobil. Bentuknya yang familiar serta keberadaan yang mendominasi, mudah diwujudkan dalam bentuk gambar dua dimensi. Dengan menambahkan sentuhan secepatnya akan menambah kesan gambar yang hidup. OL-14

gambar reproduksi karya seni rupa dua dimensi